Jumat, 03 Januari 2014

Celoteh Aja

Edisi 2014 ini saya awali dengan perkataan serius dan ini ditujukan kepada mbak Mita Puspita Sukmasari. Jadi, jika anda bukan mbak Mita atawa ngga suka hal-hal yang berat, tolong jangan diteruskan membacanya.
Yupp.. cukup sampai di sini.. Stop Here..

_________________________________________________________________

Oke.. jadi kalo anda udah lanjut nyampe sini resiko ditanggung penumpang.

_________________________________________________________________
Courtesy: aniesbaswedan.com/dukung
Mbak Mita, aku cuman mau celoteh aja sih ya.. Kali ini aku bakalan ngomong sebagai rakyat, bukan sebagai temanmu. Aku mungkin sampel dari sekian banyak populasi masyarakat muda Indonesia yang ngga tau bahkan cenderung ngga peduli ama kancah perpolitikan Indonesia saat ini. Tapi berhubung aku suka nonton dan baca berita mau ngga mau, suka ngga suka aku bakalan tau lah sedikit.
Seperti yang diketahui kalo pemilih muda dan pertama kali mendominasi pemilu kali ini. Tugas berat seorang caleg utamanya adalah meyakinkan kami, para pemilih muda, yang 50% kemungkinan akan jadi golput (golongan putih) dan 50% akan menjalankan kewajiban sebagai warga negara yang baik untuk datang ke TPS. Bahkan perubahan 0,1% untuk membuat kami datang ke TPS aja merupakan suatu keberhasilan bagi para caleg menurutku.
Aku tau itu ngga mudah karena skeptisme masyarakat Indonesia yang menganggap politik itu kejam, banyak korupsi, semua sama aja. Ini karena kurangnya pendidikan politik di masyarakat kita dan kurangnya keterbukaan pikiran mengenai bagaimana masa depan kita jika kita dipimpin oleh para elite politik.
Aku pun begitu. Tapi karena aku ngga tau banyak tentang politik, biasanya aku memilih diam. Kali ini aku akan coba menjelaskan apa yang ada dipikiranku.
Aku bukan warga Purbalingga, tapi kalo lagi musim begini pasti di mana-mana so pasti, pastinya banyak bertebaran Baliho caleg gedha bet ngalahin iklan baliho rokok, kadang ada yang ditempel di pohon (kan kasian pohonnya), ada yang ngasih sumbangan ke warteg-warteg gitu agar didepannya ada spanduk nama warung + foto caleg dan nama partainya.
Aku, sebagai warga yang ngga ngerti politik, merasa jenuh, jeleh, gumoh. Toh baliho segedhe gaban gitu, biasanya cuman buat bahan liatan doank kalo di lampu merah. Alangkah baiknya jika duit buat bikin baliho dan bla.. blaa nya itu dimanfaatkan untuk merealisasikan beberapa visi. Mengenalkan diri lebih kepada rakyat gitu. Turun ke medan langsung gitu.
Emang sih, visi beberapa caleg biasanya sama... semuaaaaaanyaaaa pasti bilangnya anti korupsi, memajukan kota/kabupaten, blaaa...blaaa... Kamu tau mbak, kami jengah dengan visi dan misi macem itu. Aku yang denger kata-kata itu tiap 5 taon sekali aja jenuh. Nah kalo kamu pengen diketahui rakyatmu, buktikan kalo kamu beda. Buat kamu menonjol di antara caleg-caleg lain.
Segitu aja sih aku ngomong sebagai pemuda harapan bangsa.. *ehh
Kali ini aku akan bicara sebagai temenmu.
Mbak Mita, Aku mendukung semua yang kamu lakukan. Di saat kamu butuh bantuan, InsyaAllah aku akan membantu. Aku tau kamu nyaleg ini sudah berkorban sangaaaatttt banyak, dari mulai pikiran, waktu, darah, tenaga, juga tesis. Tapi itu semua ngga menyurutkan langkahmu buat maju berkiprah dikancah perpolitikan. Semoga Allah memberikan yang terbaik buat kamu. Aku tau kamu wanita yang berpikiran maju, muda, dan terbuka. Dan aku yakin kamu punya pendirian dan ngga mudah goyah oleh apapun dengan gampang. Jadi aku harap, kamu tetap begitu. :*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar