Rabu, 03 Februari 2010

Apa yang terjadi di Surga??

Saya bermimpi pergi kesurga dan seorang malaikat
menemani saya melihat-lihat pemandangan surga. kami berjalan beriringan
dikelilingi para malaikat

Di sebuah tempat, malaikat pendamping saya berhenti dan berkata: disinilah tempat semua permohonan dalam sholat diterima
Saya melihat sekeliling dan betapa banyaknya malaikat yang sangat sibuk menerima semua permohonan manusia dari seluruh dunia.

Kami lalu melanjutkan perjalanan hingga tiba kesuatu tempat, lalu malaikat pendamping saya itu berhenti dan berkata:
Disnilah bagian pengiriman
Semua permohonan yang diminta oleh manusia dikirim dari bagian ini kepada semua pemohon yang masih hidup
Saya amati lagi betapa sibuknya bagian ini karena amat
banyak permohonan terkabul yang harus dikirim kembali kepada manusia di
muka bumi

Lalu kami tiba dibagian yang paling jauh dari surga
dan tiba diruangan yang sangat kecil, hanya ada satu malaikat yang
sedang berpangku tangan disana tidak mengerjakan apapun. Dengan
malu-malu malaikat pendamping saya menjelaskan ini adalah bagain
penerimaan rasa syukur.
Lalu saya bertanya: mengapakah disni tidak ada kegiatan sama-sekali?

"menyedihkan" kata malaikat pendamping saya. Setelah
manusia menerima semua kemurahan Allah dan nikmat yang diberikan Allah,
amat sedikit yang mengirimkan kembali rasa syukurnya.

Lalu saya bertanya lagi: nikmat manakah yang harus disukuri?

"Jika engkau masih punya sisa makanan di dapur,
pakaian yang menempel dipunggung, atap di atas kepala dan tempat untuk
tidur, maka engkau lebih kaya dari 75% orang di dunia".

"Jika engkau masih punya uang di bank, di dompet atau sisa membeli makanan, maka engkau termasuk 8% orang kaya di dunia".
"dan jika engkau membaca tulisan ini di komputermu sendiri, maka engkau adalah salah satu dari yang hanya 1% di dunia".

"Jika engkau bangun di pagi hari dengan lebih banyak
rasa sehat daripada sakit, maka engkau lebih dikaruniai dibandingkan
banyak orang yang mungkin tidak bisa bertahan hari ini".

"Jika engkau tidak pernah merasakan ketakutan dalam
peperangan, kesendirian di penjara, derita penganiayaan dan perihnya
kelaparan... maka engkau jauh di depan 700 juta orang di dunia".

" Jika engkau masih bisa ke
masjid tanpa ketakutan akan pelecehan, penangkapan, penganiayaan dan
kematian...maka lebih dari 3 milyar orang akan cemburu kepadamu"

"Jika kedua orang tuamu masih hidup dan rukun dalam rumah tangga....maka engkau termasuk orang yang langka"

"Jika engkau masih bisa menegakkan kepalamu dan
tersenyum, engkau tidak normal, engkau adalah keunikan dari kebanyakan
orang yang hidup dalam keraguan dan keputus asaan"

Baiklah...kata saya, lalu bagaimana saya mulai sekarang?

Jika engkau bisa membaca tulisan ini, engkau baru saja
mendapat dua anugrah karena seseorang menganggapmu sangat berharga dan
engkau lebih beruntung dibandingkan 2 milyar orang yang tidak bisa
membaca.
Semoga kita semua mendapatkan hari yang indah dengan sejuta nikmat dari-Nya...
Maka Nikmat Tuhan manakah yang engkau Ingkari.. (QS.Ar-Rahman)

Sabtu, 23 Januari 2010

Dosa yang Lebih Hebat dari Berzina

Pada suatu senja yang lenggang…., terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa ia berada dalam duka cita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa rias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidakdapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak hidupnya.

Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s.
Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan salam. Tak lama, terdengarlah ucapan dari dalam “Silakan masuk”.

Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala ia berkata, :

“Wahai Nabi Allah… Tolonglah saya, Doakan saya agar Tuhan

berkenan mengampuni dosa keji saya.”

“Apakah dosamu wahai wanita ayu?” tanya Nabi Musa as terkejut.

“Saya takut mengatakannya.” jawab wanita cantik.

“Katakanlah jangan ragu-ragu!” desak Nabi Musa.

Maka perempuan itupun terpatah bercerita..,

“Saya ……telah berzina.” Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak.

Perempuan itu meneruskan,

“Dari perzinaan itu saya pun lantas………. hamil.

Setelah anak itu lahir, langsung saya……. cekik lehernya, hingga…… tewas”, ucap wanita itu seraya menagis sejadi-jadinya.

Nabi Musa a.s berapi-api matanya. Dan dengan muka berang ia menghardik,

” Perempuan bejad, enyah kamu dari sini..!!

“Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu.”

Pergi.!!”… teriak Nabi Musa lantang., sambil memalingkan mata karena jijik.

Perempuan berwajah ayu itu, dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk ke luar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau di bawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya. Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya,

“Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertobat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?”

Nabi Musa terperanjat. “Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?”

Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril.

“Betulkah ada dosa yang lebih besar dari pada perempuan yang nista itu?”

“Ada!” jawab Jibril dengan tegas.

“Dosa apakah itu?” tanya Musa kian penasaran.

“Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali

berzina”.

Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut.

Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya. Sedang orang yang bertobat dan menyesali dosanya dengan
sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman didadanya dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya.

Dikutip dari buku 30 kisah teladan - KH > Abdurrahman Arroisy)
Dalam hadist Nabi SAW disebutkan :

Orang yang meninggalkan sholat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Qur’an, membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka’bah.

Dalam hadist yang lain disebutkan bahwa orang yang dengan sengaja meninggalkan sholat sehingga terlewat waktu, kemudian ia mengqadanya, maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari di akherat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia.

Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita pezina dan dua hadist Nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban sholat dengan istiqomah.